Logo V.2.0

Galeri Kegiatan

Silaturahmi Nasional (SILATNAS) 2023 bersama Indonesia Society of Steel Construction (ISSC)


Silaturahmi Nasional (SILATNAS) 2023 diselenggarakan oleh Masyarakat Konstruksi Baja Indonesia atau dikenal dengan Indonesia Society of Steel Construction (ISSC), tanggal 02 Agustus 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta. Tema yang diangkat dalam SILATNAS 2023 ISSC kali ini yaitu: "Sinergitas Rantai Pasok untuk Pembangunan Nasional". Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan terkait dengan baja dan konstruksi baja, mulai dari perwakilan para produsen baja konstruksi nasional, fabrikator baja, praktisi, akademisi dan mahasiswa, asosiasi produsen baja, asosiasi badan usaha jasa konstruksi, asosiasi konsultansi konstruksi, awak media elektronik, hingga para perwakilan dari Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi terkait yang berkepentingan dengan konstruksi baja nasional.    

SILATNAS 2023 ISSC dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra. Dalam sambutannya disampaikan, bahwa "Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih akan terus menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang menjadi skala prioritas nasional, ditambah juga dengan adanya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang saat ini masih berjalan. Saat ini Kementerian PUPR memperoleh alokasi anggaran semula Rp.125,217 triliun, menjadi sebesar Rp.153,78 triliun. Dari anggaran tersebut dialokasikan sebesar Rp. 103,058 triliun untuk belanja modal, dan diestimasikan kebutuhan baja konstruksi sebesar 1,6 juta ton". Lebih lanjut Rachman Arief Dienaputra menegaskan bahwa: "Pelaksanaan pembangunan infrastruktur skala nasional tersebut diharapkan dapat dibangun secara profesional sehingga tidak hanya dilihat secara kuantitas namun tetap menjaga kualitas dan dapat secara optimal melibatkan industri rantai pasok sumber daya material dan peralatan dalam negeri. Kita ketahui bersama pembangunan infrastruktur dengan konstruksi baja masih jauh lebih sedikit dari pekerjaan konstruksi beton. Meskipun berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, penggunaan baja di Indonesia persentase terbesar adalah pada sektor konstruksi sebesar 78% (sebesar 40% untuk infrastruktur dan 30% untuk non- infrastruktur), transportasi (8%), migas (7%), permesinan dan lain – lain (7%), namun konstruksi baja banyak dihindari karena terkesan monoton dan relatif mahal".

Untuk menjawab tantangan tersebut kuncinya ada di pembenahan manajemen rantai pasok konstruksi yang berkualitas yang harus kita tingkatkan. Tahun 2018 Kementerian PUPR mendorong dan memfasilitasi terbentuknya Masyarakat Konstruksi Baja Indonesia (Indonesian Society of Steel Construction/ ISSC). Tujuan dibentuknya ISSC salah satunya juga untuk menjalin komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara Pemerintah dan seluruh stakeholder yang terkait konstruksi baja.  Pada akhirnya diharapkan dengan digelarnya SILATNAS 2023 ISSC akan memperoleh kolaborasi yang baik melalui sinergitas seluruh pemangku kepentingan melalui konsep PENTAHELIX, yaitu suatu konsep multi pihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau asosiasi/ komunitas, dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama  untuk menyatukan visi, misi, dan program kerja untuk menghadapi perubahan dan tantangan, serta dalam upaya menyusun perumusan kebijakan /keputusan strategis terkait dengan peningkatan penggunaan dan kualitas konstruksi baja di Indonesia, ungkap Rachman Arief Dienaputra.

“Kita harus terus meningkatkan inovasi untuk memperluas pasar baja konstruksi khususnya di sektor hilir, termasuk upaya untuk meningkatkan penggunaan baja konstruksi yang berkualitas dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Saya sangat berharap dapat dilakukan perbaikan-perbaikan dan terobosan yang berdaya guna bagi kita bersama, dan khususnya agar dapat menambah penggunaan produk baja di sektor konstruksi agar produk baja dalam negeri dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri” ujar Purwono Widodo, selaku Ketua Dewan Pembina ISSC dan juga sebagai Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk.

Turut hadir pada kesempatan tersebut antara lain, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Nicodemus Daud, Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Indro Pantja Pramodo, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional BAPPENAS Sumedi Andono Mulyo, Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo, Ketua Umum ISSC Budi Harta Winata, Ketua Dewan Pengawas ISSC Ken Pangestu, Sekretaris Jenderal BPP Gapensi Andi Rukmana. Ketua Komite Hukum dan Advokasi ISSC Jamin Ginting, dan Ketua Komite Teknik dan Standarisasi Desain ISSC Annin Hudaya. (red)