Pembahasan Update Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan 47 Tower Hunian ASN dan Hankam di KIPP IKN
2024-05-08Menindaklanjuti Nota Dinas
dari Direktur Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR pada tanggal 8 Januari 2024 perihal
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan 47 Tower Hunian ASN dan Hankam di KIPP
IKN dan Surat dari BPK RI pada November 2023 perihal Penyampaian Konsep Temuan
Pemeriksaan Kinerja atas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara Tahun
Anggaran 2022 s.d. 2023 (Triwulan III), Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya
Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyelenggarakan kegiatan Pembahasan
Update Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan 47 Tower Hunian ASN dan Hankam di
KIPP IKN dan Rencana Tindak Lanjutnya, Rabu (08/05) secara daring melalui
aplikasi Zoom Meeting.
Direktur Kelembagaan dan Sumber
Daya Konstruksi, Nicodemus Daud, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian
PUPR mendapatkan tugas untuk membangun infrastruktur dasar IKN di Kalimantan
Timur, termasuk bangunan kantor pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan
(KIPP) sehingga memerlukan penerapan prinsip tata kelola yang lebih baik,
efisien, efektif. Adanya permasalahan rantai pasok sumber daya konsruksi, yaitu
kendala suplai beton, Nicodemus Daud berharap melalui kegiatan ini akan
didapatkan tata cara strategi penyelesaian masalah tersebut.
Pada kegiatan ini Direktur Rumah
Susun, Direktorat Jenderal Perumahan, Aswin G. Sukahar, menyampaikan
materi terkait hasil evaluasi Pembangunan 47 Tower Hunian ASN dan Hankam di IKN
beserta kebutuhan Material Beton sampai dengan pekerjaan selesai. Pada sesi
diskusi dan tanggapan, perwakilan Asosiasi Rantai Pasok MPK juga menyampaikan beberapa tanggapan terkait
dengan isu terkait rantai pasok yang ada dalam Pembangunan Infrastruktur di IKN terutama
permasalahan suplai beton.
Kesimpulan dari kegiatan ini di
antaranya terkait perlunya pengawasan dalam mobilisasi beton sampai ke lokasi
proyek dan perlunya traffic management khususnya pembagian waktu antara
mobilisasi pengiriman bahan baku dengan pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, pasokan
material diharapkan jangan hanya dari Palu saja, tetapi juga dapat dari Banten, Rembang
dan Pasuruan. Terdapat juga usulan untuk penggunaan beton precast dan material
baja fabrikasi untuk dipergunakan pada paket pekerjaan di masa mendatang yang disampaikan oleh Narasumber dari AP3I dan ISSC, serta dari AABI, ATBI, IISIA, dan ASI (red)