Logo V.2.0

Galeri Kegiatan

Pemantauan Potensi Sumber Pasokan Material Batu dan Pasir untuk Pembangunan IKN Nusantara di Kota Pandeglang dan Cilegon, Banten


Sehubungan dengan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) pada Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur yang membutuhkan dukungan pasokan sumber daya material konstruksi yang memadai diantaranya batu dan pasir, Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi mengadakan kegiatan Pemantauan Potensi Sumber Pasokan Material Batu dan Pasir untuk Pembangunan IKN Nusantara di Wilayah Palu Provinsi Banten, dengan mengunjungi perwakilan beberapa Badan Usaha tambang batu dan pasir yang telah memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) pada tanggal 21-22 Desember 2023.

Berdasarkan data primer yang diperoleh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral diperoleh informasi bahwa terdapat 84 badan usaha batu dan pasir di Provinsi Banten yang memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP). Selanjutnya, Tim Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi diwakili oleh Andias Mintoharjo (JF Pembina Jasa Konstruksi Ahli Madya) dan Leandro Oktaviano D (JF Pembina Jasa Konstruksi Ahli Pertama) melakukan verifikasi dan validasi terhadap 3 (tiga) Badan Usaha Batu dan Pasir di Kota Pandegalang dan Cilegon terhadap jenis/subvarian produk, kapasitas produksi terpasang, realisasi produksi, harga, dan termasuk fasilitas kepemilikan dermaga (jetty). Dalam pelaksanaannya, kami berkordinasi dengan Bapak Bisma selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Tambang Batuan Indonesia (ATBI) dan diberikan pendampingan selama dalam pelaksanaan kunjungan lapangan ke Badan Usaha Batu dan Pasir di wilayah Banten.

Berdasarkan hasil diskusi dengan perwakilan Badan Usaha Batu dan Pasir tersebut diperoleh informasi bahwa dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur IKN secara prinsip ke tiga Badan Usaha Batu Pasir tersebut menyatakan kesiapannya  untuk menjadi pemasok kebutuhan pembangunan IKN. Salah satu Badan Usaha Batu Pasir tersebut juga telah secara rutin mengirim material batu dan pasir untuk mendukung pembangunan IKN. Hal ini dengan mempertimbangkan biaya pengiriman menggunakan tongkang dari wilayah Banten lebih kompetitif dikarenakan adanya komoditas lainnya yang dapat diangkut pada saat pembongkaran muatan batu dan pasir di IKN seperti batubara. Selain itu ketersediaan jumlah deposit dan kemampuan kapasitas produksi Badan Usaha Batu dan Pasir di wilayah Banten mampu mencukupi terhadap permintaan/ kebutuhan material batu dan pasir pembangunan IKN yang diestimasikan sebesar ±2 juta ton. 

Beberapa informasi lainya berupa tantangan yang saat ini dihadapi oleh Badan Usaha Batu dan Pasir di wilayah Banten yang diantaranya yaitu (i) kepastian/jaminan pembayaran yang lebih memilih cash and carry, (ii) lebih memilih melakukan transaksi kepada trader dari pada ke kontraktor, (iii) pasokan bahan bakar solar yang terbatas, dan (iv) ketersediaan fasilitas pelabuhan di Kalimantan dan akses dari pelabuhan Kalimantan ke stockyard tiap paket pekerjaan di IKN.(red)