FGD Urgensi Manajemen Risiko Keamanan Siber Dalam Penyelenggaraan Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK)
2024-09-17Dalam rangka
peningkatan keamanan siber dan manajemen risiko seputar keamanan siber,
Direktorat Kelembagaan Dan Sumber Daya Konstruksi menyelenggarakan kegiatan FGD
dengan tema: Urgensi Manajemen Risiko Keamanan Siber dalam Penyelenggaraan
Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK) yang merupakan
bagian dari tindak lanjut dari serangan digital pada server pusat PDNS beberapa
bulan yang lalu, dan salah satu yang terkena dampak adalah Sistem Informasi
Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK). Kegiatan FGD tersebut dilaksanakan pada
hari Selasa tanggal 17 September 2024, yang dilakukan secara daring melalui
media zoom meeting. Tujuan dari FGD tersebut adalah untuk menyatukan atau mensinergiskan pemahaman,
mengidentifikasi tantangan, serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam
penerapan manajemen risiko keamanan siber (cyber security) yang efektif.
Kegiatan FGD ini dibuka dan disambut oleh Bapak
Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ir. Nicodemus Daud, M.Si. dan dipandu oleh Andias Mintoharjo, S.T., M.T.
sebagai
Kegiatan FGD
kali ini mendatangkan kehadiran narasumber Bapak Andri Apriyana, seorang
konsultan independen dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang keamanan
siber, tata kelola, risiko, dan analitik. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran tentang tren ancaman siber yang terus berkembang dan
strategi manajemen risiko yang efektif di lingkungan digital. Bapak Andri
menjelaskan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam pengelolaan keamanan siber,
serta menyoroti beberapa langkah pencegahan penting yang dapat dilakukan
organisasi, di antaranya: Melakukan Penilaian Kesiapan dan Keadaan Keamanan
Siber untuk mengidentifikasi kelemahan dan risiko yang mungkin terjadi. Menerapkan
Otentikasi Multi-Faktor (MFA) dan perangkat lunak pemantauan untuk mendeteksi
perilaku sistem yang abnormal. Melakukan Pengujian Penetrasi, Penilaian
Kerentanan, dan Pembaruan Sistem secara Berkala untuk memastikan bahwa
kerentanan baru segera ditangani. Melatih Kesadaran Keamanan Siber bagi Seluruh
Karyawan serta melakukan simulasi serangan phishing untuk meningkatkan
kewaspadaan. Menguji Rencana Pemulihan Bencana IT (IT DRP) dan Rencana
Kelangsungan Bisnis (BCP) untuk memastikan organisasi siap menghadapi serangan
siber yang tidak terduga. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu
organisasi menghadapi tantangan keamanan siber dengan lebih efektif.
Adapun
narasumber kedua yang didatangkan yaitu Bapak Akhmad Aminullah. Beliau
menjelaskan bahwa Direktorat Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (DTI
UGM) mengadakan kegiatan pengelolaan keamanan infrastruktur teknologi informasi
(TIK) untuk meningkatkan keamanan siber di lingkungan kampus dan membahas
beberapa aspek penting dalam perlindungan informasi, termasuk kerahasiaan,
integritas, dan ketersediaan data. Salah satu fokus utama adalah pentingnya
pencadangan data secara berkala, di mana seluruh aplikasi sistem informasi yang
terlibat dipastikan memiliki cadangan yang terverifikasi secara rutin. Pencadangan
data menjadi sangat penting untuk melindungi organisasi dari kehilangan data
yang disebabkan oleh insiden keamanan siber, seperti serangan malware atau
kegagalan sistem. Dengan pencadangan yang baik, institusi dapat memulihkan data
dan layanan dengan cepat, mengurangi dampak kerugian operasional dan menjaga
kelangsungan bisnis. Selain itu, DTI UGM juga telah mengimplementasikan sistem
keamanan seperti firewall, Intrusion Prevention System (IPS), dan Host
Intrusion Detection System (HIDS). DTI UGM juga membentuk Computer
Security Incident Response Team (CSIRT) untuk menangani insiden keamanan
yang terus meningkat, serta mematuhi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi
(UU PDP). Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat perlindungan
infrastruktur informasi vital serta menghadapi tantangan keamanan siber di masa
depan.
Acara kemudian diakhiri
dengan ditarik Kesimpulan dengan menekankan pentingnya penerapan strategi
keamanan siber yang efektif dan berkelanjutan untuk melindungi data dan
infrastruktur dari ancaman yang terus berkembang. (red)