FGD Riviu dan Pemutakhiran KPI Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Material dan Peralatan Konstruksi (MPK) Level Meso Dalam Pekerjaan Konstruksi
2024-08-29Dalam rangka
menjalankan tugas dan fungsi pemantauan dan evaluasi penerapan pengelolaan
rantai pasok material dan peralatan konstruksi, Direktorat Kelembagaan dan
Sumber Daya Konstruksi, Kementerian PUPR melaksanakan ”FGD Riviu dan Pemutakhiran KPI Pengukuran Kinerja Rantai
Pasok Material dan Peralatan Konstruksi (MPK) Level Meso Dalam Pekerjaan
Konstruksi”, tanggal 29-30 Juli 2024.
Kegiatan
hari pertama dilaksanakan di Hotel Eastpark Yogyakarta dihadiri
oleh perwakilan Balai Teknis di lingkungan Kementerian PUPR, Dinas PU, Penyedia
Jasa, Produsen serta akademisi dari wilayah Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali,
Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur berjumlah 60 orang. Tujuan
pelaksanaan kegiatan ini yaitu terlaksananya coba uji pengukuran kinerja rantai
pasok MPK melalui SIMPK berdasarkan KPI yang telah disusun sehingga diperoleh
hasil analisis dan rekomendasi strategis yang dapat digunakan oleh Pembina Jasa
Konstruksi, PPK/Satker, Penyedia Jasa/Sub Penyedia Jasa, hingga Supplier
sebagai bahan pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan.
Dalam sambutannya, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Bpk. Nicodemus
Daud menyampaikan bahwa ”upaya untuk memperoleh umpan balik terkait kondisi kinerja
rantai pasok material dan peralatan konstruksi (MPK) di lapangan melalui
penilaian antar stakeholder yang terlibat dalam proyek serta dapat menghasilkan
proyek dengan tepat waktu dan tepat sasaran serta tetap menjaga keberlanjutan
usaha secara sehat”. Lalu yang menjadi obyek contoh/sampel pengukuran kinerja
pada hari ini adalah Proyek Pembangunan Jembatan Pandansimo Yogyakarta oleh PT.
Adhi Karya (Persero).
Dalam kesempatan ini penilaian proses pengumpulan data melalui pengisian form kuesioner Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicator/KPI) beserta dokumen pendukungnnya di Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK) oleh para penyedia jasa konstruksi. Selanjutnya dilakukan wawancara mendalam (indepth interview) untuk memperoleh keterangan lebih rinci terhadap isian kuesioner KPI sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih utuh untuk dilakukan analisis dan penilaian dan menggunakan Counterparty Risk. Counterparty Risk ini diukur dengan Key Risk Indicator atau indikator pengukuran risiko yang akan memberikan peringatan dini akan keterjadian risiko apabila posisi Pihak rekanan saat ini telah melewati batasan yang ditetapkan.
Kemudian di hari selanjutnya juga dilakukan kunjungan lapangan ke pelaksanaan pekerjaan konstruksi Proyek Pembangunan Jembatan Pandansimo Yogyakarta yang dilaksanakan oleh PT.
Adhi Karya (Persero).(red)