Logo V.2.0

Galeri Kegiatan

Carbon Neutrality Seminar And Exhibition PT. Komatsu Indonesia Dengan Tema: “Sustainability Heavy Equipment Operation–Future Of Indonesia Heavy Equipment Industry Towards Carbon Neutrality 2060”


Dengan terbitnya UU No.3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, pada penjelasan Pasal 3 Ayat (2) huruf d yang dimaksud dengan “keberlanjutan pembangunan” adalah prinsip untuk mewujudkan kota hemat energi, pemanfaatan energi terbarukan, dan rendah emisi karbon.Pembangunan konstruksi khususnya infrastruktur tentu saja ditujukan untuk mendukung aktivitas perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional. Tentu saja, pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial tetapi juga perlu memperhatikan lingkungan dan keberlanjutannya. Dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur perlu memperhatikan daya dukung sumber daya alam dan daya tampung lingkungan hidup, kerentanan bencana, dan perubahan iklim. 

"Pada hakekatnya, pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan antar generasi. Dimana pembangunan dilakukan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tetapi juga memperhatikan dan tidak mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang" ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yudha Mediawan, sebagai salah satu Keynote Speaker dalam acara Carbon Neutrality Seminar And Exhibition dengan Tema: “Sustainability Heavy Equipment Operation–Future Of Indonesia Heavy Equipment Industry Towards Carbon Neutrality 2060” yang diselenggarakan oleh PT. Komatsu Indonesia.

Mengacu pada Pemen PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Berkelanjutan, bahwa dalam penerapan Konstruksi Berkelanjutan, terdapat 3 pilar yang perlu diperhatikan, yaitu pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan, lebih lanjut dijelaskan oleh Yudha Mediawan. Dalam lingkup pelestarian lingkungan hidup, pelaksanaan konstruksi berkelanjutan dapat menjaga kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Penerapan konstruksi berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan, melalui penggunaan peralatan dan material yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Pelaksanaan konstruksi berkelanjutan dapat mewujudkan pelaksanaan konstruksi yang dianggap layak secara ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendukung pelestarian lingkungan, dan mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat. Sejalan dengan hal ini, dukungan industri alat berat untuk mendukung penyelanggaraan konstruksi nasional yang erat kaitannya dengan kegiatan ini, yaitu Sustainability Heavy Equipment Operation–Future of Indonesia Heavy Equipment Industry Towards Carbon Neutrality 2060 melalui keterlibatan stakeholder lokal dalam pengelolaan peralatan konstruksi dan penggunaan produk dalam negeri. Dengan demikian, seluruh pelaku dan pemangku kepentingan alat berat konstruksi harus terlibat aktif menjadi bagian dalam upaya pengelolaan dan peningkatan kapasitas rantai pasok sumber daya peralatan konstruksi berbasis produk dalam negeri. (red)